Program Minimasi Air Limbah (sering disingkat W2M saja)ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi pencemaran air, dengan dasar pemikiran semakin banyak pemakaian air, semakin banyak limbahnya dan kemungkinan pencemaran semakin besar :)
hmm....mungkin nggak perlu ribet-ribet yah, sebenarnya program ini simpel banget, hanya mengutamakan 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) pada sumber daya air. Program ini berupa kompetisi yang diikuti oleh para pelaku usaha, baik di bidang pariwisata (hotel dan mall), bidang industri dan pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit.
Boleh cek dulu web BLH Provinsi DIY di bawah ini :)
PENILAIAN EVALUASI PROGRAM WASTE WATER MINIMIZE (W2M) TAHUN 2011
Tahun 2011 ini merupakan tahun ketiga program evaluasi W2M. Pada awalnya, tahun 2009, kegiatan ini hanya diikuti oleh kegiatan perhotelan saja, namun saat ini sudah berkembahng, diikuti pula oleh kegiatan industri dan pelayanan kesehatan.
Tercatat, pada tahun ini evaluasi W2M diikuti oleh 15 kegiatan pariwisata yang terdiri dari 14 hotel dan 1 mall, 9 perusahaan/industri dan 13 rumah sakit. Industri yang ikut serta dalam program ini antara lain industri tekstil, penyamakan kulit, pelapisan logam dan industri susu ;)
Poin penilain terdiri dari Upaya (45 poin) dan Capaian 3R (55 poin, terdiri dari 18 poin untuk reduce dan 37 poin untuk Reuse dan Recycle).
beberapa hal yang dinilai dari poin Upaya adalah pemakaian jenis sumber air, dan program pengelolaan limbah cair. Misalnya saja pelaku usaha yang menggunakan air hujan, dia akan memperoleh nilai jauh lebih tinggi daripada pelaku usaha yang menggunakan air tanah. Kenapa? Karena air hujan itu gratis, dan diambil berapapun banyaknya tidak akan ada yang protes.
kemudian bagian yang kedua adalah pengelolaan limbah cair, termasuk kemana limbah cair tersebut dibuang, dan bagaimana kualitas limbahnya.
Bagian yang kedua adalah Capaian 3R, maksudnya disini dapat dihitung upaya 3R yang benar2 dilakukan.
Ambil contoh salah satu hotel bintang 5 di Jalan Palagan ;p
Hotel tersebut sudah melakukan reuse dan recycle, dimana air limbah yang sudah diolah tersebut ditampung di danau buatan yang kedap air kemudian disalurkan untuk penyiraman padang golf. dengan demikian dapat dikatakan upaya reuse dan recyclenya mencapai 100%.
Ini danau buatan yang dibawahnya sudah dilapisi terpal sehingga air nggak meresap ke tanah.
Rumah Sakit yang deket bunderan UGM itu juga sudah melakukan reuse recycle lho... mereka menggunakan air limbah terolah untuk penyiraman taman dan mengisi kolam ikan.
Hmmm....seru kan? dengan menggunakan air limbah terolah untuk menyiram taman, penggunaan air bersih bisa dihemat, terutamanya bisa mengurangi anggaran untuk bayar air, hehee....
Selain untuk penyiraman tanaman, air limbah terolah juga bisa digunakan pada cooling tower genset, seperti yang dilakukan salah satu hotel bintang lima di ujung jalan Ketandan :p
Upaya reduce yang bisa dilakukan pelaku usaha antara lain mengganti bak mandi dan bathub dengan shower, mengurangi peralatan penyediaan air, mengurangi volume air untuk flushing toilet, menambah tekanan pada keran wastafel dan shower sehingga dengan debit air yang sama, air memancar lebih keras.
Penggantian bathub dengan shower saja ini juga sempat menjadi perdebatan lho... sekarang kan kalau hotel ngakunya berbintang tapi nggak ada bathub juga diprotes oleh pelanggan.. :)
Humm,,,begitulah, program W2M ini sebenarnya bukan semata-mata kepentingan pemerintah, namun juga bermanfaat bagi pelaku usaha, dimana mereka bisa menggunakan format penilaian ini sebagai instrumen audit internal. Misalnya untuk mengontrol penggunaan air, sehingga tidak melebihi standar maksimum yang sudah ditetapkan.
Oiya...sampai lupa, namanya juga kompetisi, jadi pasti ada rewardnya... Dalam hal ini, reward diberikan kepada 10 pelaku usaha dengan poin tertinggi minimal kategori kuning.
Dalam Peraturan gubernur DIY Nomor 6 Tahun 2009 tentang Program Minimasi Air limbah, peserta W2M dikategorikan menjadi 4, yaitu kategori hijau untuk upaya 3R 81-100%, kategori biru untuk upaya 3R 61-80%, kategori kuning untuk upaya 3R sebesar 41-60% dan kategori merah untuk upaya 3R 21-40%.
Reward yang diberikan adalah pembebasan biaya pengujian limbah cair selama beberapa bulan, tergantung peringkatnya :) Ternyata, bagi pelaku usaha, reward ini cukup diincar, karena mereka bisa hemat beberapa juta dengan tidak membayar biaya pengujian limbah cair.
2 komentar:
Dhan, ada desain untuk skala rumah tangga nggak?
desain apa? kalau skala rumah tangga kan nggak perlu pake IPAL, biasanya cm diresapkan aja...
Posting Komentar